Ini nih beda anak ITS sama anak Universitas Lain

Hari ini saya hanya mau bebagi sedikit cerita mengenai perkuliah saya. Bukan hanya perkuliahan namun saya merasa pandangan saya ini benar, namun ini hanya presepsi jadi anda bisa menyalahkan atau bisa membenarkan saja. Ini soal MABA, alias Mahasiswa Baru. Kalo saya dan temen-temen saya bilang ini nih, domba-domba tersesat yang masuk kandang serigala. hehe

Tapi-tapi-tapi, kita sebagai kakak kelas disini sebenarnya gak ada niatan buat makan domba atau masak domba, mukul domba, hajar domba dan sebagainya. Kita ini sebenarnya yang dianggap serigala-serigala pemburu domba padahal pada kenyataannya kalau saya yang rasakan, saya sebagai kakak kelas bukan serigala. Justru saya juga merupakan domba-domba korban dosen yang kasih nilai random, korban semprotan dosen, dan syukur-syukur kalo dapet dosen yang bukan serigala tapi dapet anjing penjaga.

Waduh kok ngomongin hewan semua ya? Wajar bagi saya karena saya di ITS, Surabaya dimana kebun binatang disini hewannya pada lepas mulai dari jangkr*k, *a*u, dan wed*s dan kata-kata gak sopan lainnya yang udah jadi gaya bicara masyarakat sekitar. Tapi mengasumsikan dosen seperti serigala atau anjing penjaga apa tidak berlebihan? bagi saya ini hanya analogi dan saya tidak menjelek-jelekkan tapi kenyataannya ini fakta.

Kenapa mahasiswa baru itu domba yang tersesat? karena mereka masih baru, gak tau apa-apa soal kuliah dan kedewasaan, kebijaksanaan dan hal-hal yang berkaitan dengan sosok MAHAsiswa. Mereka cuma lulusan siswa. Dan apa maksudnya dosen serigala dan dosen anjing penjaga? dosen serigala itu yang galak, serem, nilai yang keluar antara lulus nilai pas-pas an dan gak lulus. Dan dosen anjing penjaga itu dosen yang enakan, kalo minggu lalu gak masuk ditanya, kalo gak bisa diajarin, nilai ya tergantung kita bisa apa nggak. haha

Nah tadi cuman Intermezo. Ini yang mau saya bahas. Mahasiswa Barunya ITS sama Mahasiswa Barunya Universtas lain. Cuma pandangan aja, seperti yang kita tahu kalau ITS itu salah satu Institut terbesar di Indonesia yang sudah Go Internasional. Kalo anda tahu di Indonesia itu cuman ada 2 Institut di pikiran saya yaitu ITS dan ITB. Yang satu itu itu Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan yang satunya Institut Teknologi Bukan sepuluh nopember (hehe, maaf kalau menyinggung). Tapi jujur saja saya sering mendengar keluhan, baik ketika saya masih Mahasiswa Baru maupun ketika saya sudah memiliki adik kelas Mahasiswa baru. Mereka rata-rata masuk ITS karena terbuang dari ITB, (Well, saya juga terbuang. Tapi terlempar dari jurusan sebelah Teknik Informatika ITS, dan akhirnya masuk Teknik Elektro ITS, tapi tetep aja sakit hati sampai sekarang).

Back on topic, Maba ITS itu gak bangga masuk ITS. Well, fuck. That's a fact I often hear, but. . . yeah. Kalau saya, Saya bangga masuk ITS. Kenapa sih mereka kok pada pingin masuk ITB? toh ITS juga bagus.

1. Gengsi

Well, Fuck. Kalau gengsi kuliah di Mall aja mas. Jujur aja ITB:

*A: Siapa sih yang gak kenal ITB coy?! 
*B: Sama aja bro.
*A: Sama apanya, ITB tuh terkenal kualitasnya bagus.
*B: Emang luh tau prestasinya ITB apa aja? Yang sukses kerja siapa aja?
*A: Emang ITS kualitasnya apaan?
*B: *Silence*
*A: Tuh kan lu juga gak tau


Saya membayangkan suatu hari saya (B) ditanya seperti itu dan saya tidak bisa menjawab. Saya nggak menjelekkan institut manapun tapi SUKSES NGGAKNYA KAMU ITU GAK NGARUH SAMA KAMU KULIAH DIMANA, TAPI NIAT GAK KAMU KULIAH?!

Gak di ITS atau di ITB, ada kok yang masih mutung (putus) kuliah, jangan jelekkan institut lain kalau kamu nggak tau aslinya! Gengsi? Emang kamu kuliah buat mejeng?

*A: Bro, aku kuliah di ITS nih bro~
*B: Aku di ITB *bangga*

*A: Wah keren lu coy
*C: Hebat banget, aku cuman kuliah di UB. *Gengsi*


Tarus tak disangka satu semester kemudian C juara PIMNAS, udah gitu dapet undangan study tour ke luar negeri. Sekarang mana yang keren anak UB? atau ITS ITB?


Jangan sombongkan almamater anda kalau anda sendiri belum berkontribusi apapun untuk almamater anda. Yang kuliah di Institut / Universitas gak ternama jangan down. Keep Fighting! Sukses ditanganmu, bukan di universitasmu.

2. Gak PD
Saya gak yakin kalau saya sukses kuliah di ITS, perusahan besar pada nyari di ITB, UI soalnya. Tunggu dulu!
MABA kadang berpikiran seperti di atas tapi siapa bilang. yang dicari mahasiswa baru di inet itu mesti 10 Universitas Terbaik. Well, Fuck. Nggateli. kalau anda lihat di link ini

http://www.tahupedia.com/content/show/241/10-Universitas-Terbaik-di-Indonesia-Tahun-2013


tambah NGGATELI. ITS nggak masuk disana? Fuck. Aku nggak sekolah di Universitas Terbaik dong? Perusahaan Gede nggak bakal nyari aku dong? Aku nggak dapet pendidikan terbaik dong? Saya kasih tau aja, banyak kok orang sukses di  ITS yang jadi direktur-direktur di perusahaan ternama. Intermezo nih. Bercanda dikit, perusahaan ternama bahkan lebih nyari anak ITS daripada ITB (Widdiiiiih~ sangar gak bos?). Why? soalnya anak ITS loyal-loyal, gaji gak pasang harga tinggi lagi.

nih contoh:


A: anak ITB

B: anak ITS
X: dari perusahaan
dalam sebuah wawancara kerja


*X: Kamu kuliah berapa semester mas?
*A: 8 semester pak. 4 tahun pas! *Bangga*

*B: 8 semester pak. *nunduk, kalem, luwes*

*X: Kenapa kamu pilih kerja disini?
*A: Cari uang pak! Saya mau hidup mandiri dengan uang saya sendiri! *Bangga

*B: Buat makan anak istri, pak. . . *luwes*

*X: Kamu minta Gaji berapa?
*A: Saya kan lulusan ITB nih pak, saya punya kualitas, saya hanya mau digaji diatas 15 juta! *Gaya*

*B: yah, 5 atau 6 juta nggak papa pak. 7 juta juga alhamdulillah. *luwes

Saya dapet banyak cerita kayak gini dari beberapa dosen dan kakak kelas saya. Well fuck isn't it?
Back On Topic. Sampai dimana kita?
ya soal gak PD, mereka sampai-sampai ikut SNMPTN lagi buat masuk sana. Well, Fuck. Buang-buang uang. Kalo aku yang bilang, 'C*k, Ngapains?!'. malah yang ada lulusmu mundur satu tahun dari waktu normal, gak enak bos. Yah kalau kamu ngerasa jurusan kamu gak cocok. silahkan. Tapi kalo yang gak cocok universitasmu bukan universitas ternama, ya sekali lagi saya katakan, 'C*k, Ngapains?!'

3. Takut
Jujur, rata-rata anak yang kuliah di ITS yang merupakan buangan dari ITB adalah anak-anak daerah Jawa Tengah ke barat, yah walaupun ada beberapa yang dari jawa timur. Mungkin karena jauh dari rumah dengan aktivitas di ITS yang seabreg (buaaaanyak) sampai sampai diplesetkan ITS, Institut Tugas Seabreg mereka gak ada motivasi dan takut nggak lulus tepat waktu. Jujur apalagi yang sudah pernah dengar cerita dari kakak kelasnya bagaimana rasanya kuliah di ITS yang berat dan susah dapet nilai apalagi lulus tepat waktu, mereka tambah takut dan motivasi kuliah mereka jadi rendah.

*Kakak Kelas: ospek setaun. Entuk nilai A angel, ojok ae A, C ae we abot. (translate: ospek satu tahun. Dapet nilai A susah, jangankan A, dapet C susahnya minta ampun. *Lebay*
 
*Maba: Hiyyyy~

Jujur saja mindset anak muda sekarang sangat berantakan. Yang tua tak mau membangun moral dan motivasi, yang muda tak mau berpikir positif. Beberapa alasan orang masuk Institut ternama karena mereka takut gak dapat kerja, dan beberapa dari mereka yang berhasil masuk institut ternama takut tugas nya susah-susah. Dan mereka yang berpikiran tugasnya susah-susah takut gak lulus mata kuliah itu, dan lagi beberapa dari mereka yang berpikiran mata kuliahnya gak lulus, takut gak lulus tepat waktu. #Takutception


Okay guys, thanks for reading. Bisa jadi masukan, kalau saya salah berpendapat silahkan dikomentari, wajar saja karena ini hanya presepsi belaka. satu lagi Quotes yang saya suka dari Dosen Sangar yang baru-baru ini saya dapatkan:


"Kalau mau Sekolah, mau cari Ijasah lulus, sekolahlah di Indonesia. Murah, Gampang lulusnya. Karena Sekolah di Indonesia tidak mengajarkan anda untuk BISA, Tapi mengajarkan anda untuk TAHU!"
(-Ir. Hany Boedinugroho, MT.)

Maksudnya Sekolah di Indonesia kebanyakan ngajarkan anda teorinya saja, tapi gak ada aplikasinya. omong kosong. coba anda lihat di jepang. di SMA saja anda bisa memilih kelas minat bakat. anda boleh nggak masuk kelas sains tapi ambil homicide alias keterampilan tangan.

Related Posts

7 comments

  1. kenapa harus ngebanding2in kampus sih. seng penting karya nyata, bung!. bukan nama kampusnya yang perlu kau junjung, melainkan ilmunya yang harus kau sebarkan.

    ReplyDelete
  2. Dulu gak bisa masuk its, sedih.

    ReplyDelete
  3. Wkwkwk duhhh ini pasti katingkuu. Aku bangga punya dosen macam pak hany, bener bener panutan.nakalnya yang menggenang itu lo. Iseng iseng cari nama beliau di google eh nemu blog ini

    ReplyDelete
  4. Aku malah pengen banget masuk its

    ReplyDelete
  5. "Jangan sombongkan almamater anda kalau anda sendiri belum berkontribusi apapun untuk almamater anda. "
    Suka banget deh sama kata - katanya.

    ReplyDelete
  6. Ini tulisan lama sekali, tapi sepertinya si penulis suka mengkhayal... sederhananya gini Mas, coba tanya alumni ITB siapa saja alumni ITB yg terkenal? Mereka akan menjawab panjang sekali mulai dr Sukarno, Menteri2 sejak jaman Bung Karno, Pak Harto, dst, konglomerat2 seperti Ciputra, A. Panigoro, Aburizal Bakri, dst, dan masih panjang deretan nama2 alumni ITB yg terkenal di kancah nasional... Sekarang tanya alumni ITS, siapa alumni ITS yg terkenal? Jawabannya kalau tahun 2021 ini adalah: M Nuh, Bu Risma, Cak Lontong...udah cuma 3 itu hehehe salam (bukan mahasiswa ITB)

    ReplyDelete

Template by Sora Templates. Powered by Blogger.