Celotehan anak ITS

Hai Guys. Sudah lama saya nggak nulis.

Hari ini saya mau berbagi sebuah celotehan nih. Karena banyak banget yang sebenarnya sependapat sama saya, cuman aja nggak enak diomongkan, takut ada salah paham jadi ya saya tulis aja :D (lagian saya nggak pandai bersilat lidah juga, biasalah, temen yang bener-bener temen sedikit jadi nggak biasa ngomong berat :p)

Oke, sebelum saya lanjutkan~
Sebelumnya saya pernah menuliskan tentang sebuah postingan curhatan saya yang modelnya sama curhatnya soal Beda anak ITS sama Kampus Lain. Nah kali ini, anggaplah sebagai part 2 dari cerita sebelumnya.

Dan, hampir sama seperti cerita sebelumnya, Saya ucapkan mohon maaf sebesar-besarnya kalau beberapa perkataan saya menyinggung anda yang berada dari Universitas lain. Tulisan ini sebenranya ingin saya tujukan pada adik-adik SMA yang ingin melanjutkan kuliah. Tidak ada unsur ingin memprovokasi, hanya saja ingin membuka mata dan memanaskan iklim prestasi dan berkarya.

Ok, begini ceritanya. Suatu hari saya dan beberapa teman dan senior saya tengah bercanda hingga kita sampai pada  suatu topik yang menyinggung ITS. Seperti yang kita tahu, siapa sih yang nggak kenal ITS? Wah, kalau pertanyaannya gitu, orang yang ada di daerah barat atau timur (luar jawa timur) kayaknya masih banyak yang gak tau. Nah kalau ITB? Siapa sih yang nggak kenal ITB? (disini ITB masih saya artikan sebagai Institut Teknologi Bandung). ITB, impian anak SMA, sukses di ITB, dijamin sukses hidupnya. Begitulah pandangan saya saat awal saya menginginkan kuliah di ITB. Dan inilah konten yang saya, teman saya, dan senior saya bicarakan.

dan disini mulai saya asumsikan
ITB: Institut Teknologi Bukan ITS
UI: Universitas Ini bukan ITS

X: Eh, kamu dulu ngapain masuk ITS?
Y: Ya nggak papa, habis di ITB nggak keterima dulu?
Z: Kamu juga, Y? sama, aku dulunya kalau nggak ITB ya UI.
X: Kapan ya orang-orang bakal bilang "Eh, ngapain kamu masuk ITB?" "Yah, gimana lagi bro, nggak keterima di ITS". 20 tahun lagi kali ya.

Saya tertegun, ternyata ada orang yang punya pikiran seperti saya. Berbagai usaha sudah dilakukan ITS. Kita terus berkarya mulai dari Sapu Angin, Mobil Listrik, PKM terbanyak, KRI pun kita nggak kalah sama PENS. Publikasi lewat IRITS (Integrated Roadshow ITS) dan ITS EXPO sudah kita lakukan namun masih banyak orang yang nggak kenal dengan ITS.

Bahkan orang-orang barat (dari aceh sampai jawa tengah) masih banyak banget yang nebak-nebak ITS itu kalau enggak Institut Teknologi Surabaya ya Institut Teknologi Semarang. Tapi saya nggak ngerti, kenapa sih ITS nggak bisa seterkenal Institut dan Universitas yang ada di barat-barat. Padahal soal tren dan prestasi, kita nggak kalau jauh. Hmm...

Sebenernya apasih masalah dari ITS ini sampai-sampai, kok nggak bisa seterkenal kampus-kampus barat. Waduh bro, ini nih, mumpung ITS lagi panas-panasnya Pilrek (Pemilihan Rektor), kira-kira strategi apa ya yang dibawa Bapak-bapak dosen untuk menggencarkan nama ITS di masyarakat umum?


Jangan Cuma Bisa Bicara Dibelakang, Ngomong Sampah Lebih Baik Daripada Menggunjing Orang

Related Posts

No comments:

Post a Comment

Template by Sora Templates. Powered by Blogger.